REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum berpendapat, setelah 15 tahun reformasi berjalan, Indonesia perlu memperketat dan memperbanyak proses evaluasi proses demokrasi.
Menurutnya, sistem politik itu tentu mencakup struktur, budaya dan aktor politiknya. Struktur dan budaya demokrasi, ujar Anas, yang terus dievaluasi dan dipenuhi dengan 'asupan-asupan' nilai semangat demokrasi, akan diikuti dengan pemikiran maju aktir politik dengan sendirinya.
Namun, Anas berujar, evaluasi tersebut akan lebih efektif jika ditambah dengan sistem kaderisasi yang memenuhi asas utama yakni prestasi, kecakapan, dalam satu kerangka nilai keobjektifan.
"Jika struktur dan budayanya itu sudah mencerminkan semangat demokrasi yang maju, maka politisi-politisi yang masuk kedalamnya itu juga akan dipaksa oleh logika demokrasi yg maju," kata mantan ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini.
Mantan ketua umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini melanjutkan, "Namun akan lebih tepat perbaikan itu jika ada kaderisasi yang sungguh-sungguh, sehingga yang dilahirkan adalah aktor-aktor politik yang berpikiran maju."