Kamis 28 Nov 2013 20:11 WIB

Pakai Pita Hitam, Ratusan Dokter Kota Tangerang Datangi Kejari

Rep: Nurhamidah/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ratusan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang melakukan long march mendatangi Kejaksaaan Negeri Tangerang.

Hal itu untuk menunjukan aksi solidaritas kepada dr Dewa Ayu Sasiary Prawani Sp.OG dan dua rekannya di Manado, Sulawesi Utara.

Ratusan ratusan dokter sebelumnya melakukan orasi di Bundaran Tugu Adipura, Jalan Veteran, Kota Tangerang. Mereka mengenakan pita hitam yang diikatkan pada lengan sebagai tanda berkabung. Serta membawa bunga mawar putih sebagai tanda cinta damai.

Para dokter sudah melakukan doa bersama sebelum melakukan aksi tersebut selanjutnya menyanyikan lagu kebangsaan. Selanjutnya ratusan dokter tersebut long march ke Kantor Kejaksaan Negeri Tangerang Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang.

Ketua IDI Cabang Tangerang, dr Djasarito memaparkan aksi tersebut sebagai bentuk dukungan kepada rekan seprofesi mereka dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG dan dr. Hendry Simanjuntak SpOG.

"Kami turun ke jalan untuk meminta kepastian hukum bahwa dokter tidak boleh dipidanakan," katanya mengungkapkan, Rabu (27/11).

Menurut dia, lebih dari 200 dokter se-Tangerang Raya menuntut agar dokter tersebut dibebaskan dan tidak dipidanakan.

Para dokter mengunjungi Kantor Kejari Tangerang untuk meminta dukungan dan menolak adanya tindakan kriminalisasi pada dokter.

Ia mengatakan bersama para dokter sebelumnya sudah melakukan telekonfren bersama pihak manajemen seluruh rumah sakit yang ada di Tangerang. Secara umum dari setiap perwakilan rumah sakit mendukung kegiatan aksi solidaritas tersebut.

"Ini untuk memperjuangkan kesetaraan, karena baru sekarang yang pertama adanya aksi dokter secara nasional," ungkapnya.

Para dokter dari rumah sakit maupun puskesmas sudah mendapat dukungan untuk melakukan aksi tersebut. Ia menambahkan sudah memasang pengumuman melalui spanduk di sejumlah rumah sakit dan lainnya. Hal itu sebagai bentuk permohonan maaf kepada masyarakat terkait aksi solidaritas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement