REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Sofyan Hardi meminta pihak terkait jangan pernah percaya pada oknum yang menawarkan pemenangan suara untuk Pemilu 2014.
"Kalau kami menyebut orang seperti itu adalah pelacur politik, jangan percaya dengan janji yang ditawarkan orang yang mengaku calo suara," kata dia di Bengkulu, Rabu.
Memanfaatkan jasa calo untuk meraup suara yang banyak pada pemilu, menurut dia termasuk perbuatan curang dan sia-sia karena tindakan tersebut belum tentu mampu memenangi persaingan untuk menjadi anggota legislatif daerah itu."Materi yang dimiliki caleg habis untuk calo, namun belum tentu juga bisa jadi anggota DPRD," kata Sofyan.
Adanya praktik calo politik yang menawarkan suara, kata dia, disebabkan oleh caleg yang memberi ruang gerak oknum-oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meraup keuntungan."Sebenarnya caleg harus percaya diri. Ketika caleg tidak percaya diri, oknum akan memanfaatkan hal tersebut untuk masuk dan menawarkan suara pemilih kepada caleg," katanya.
Rasa tidak percaya diri calon legislatif akan memberikan dampak negatif seperti tidak berani menemui pemilih selaku konstituen.
"Kalau tidak berani bertemu, maka masyarakat tidak akan kenal dengan caleg, dan saat itu caleg berpikir untuk mengambil langkah instan menggunakan calo," kata dia.
Menurut dia, menggunakan praktik calo suara juga merugikan caleg karena tidak mampu menampung aspirasi masyarakat yang menjadi basis suara calon tersebut.
"Kalau tidak tahu aspirasi masyarakat, lalu apa yang akan diperjuangkan caleg di DPRD nanti," ujar dia.
Dia mengimbau agar caleg percaya diri untuk maju berani menemui masyarakat dan menampung aspirasi. "Caleg juga harus punya tim sukses yang bisa dipercaya dan mampu menjadi penghubung dengan masyarakat agar praktik percaloan tidak tumbuh subur," tutur Sofyan.