REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, akan melakukan uji laboratorium sampel gula merah yang diduga mengunakan bahan campuran kapur untuk cat dasar rumah.
"Sampel gula merahnya sudah dapat tetapi belum dari semua pengrajin, setelah terkumpul semua baru dilakukan uji laboratorium," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Sabrin, di Mukomuko, Selasa (27/11).
Ia mengatakan, dinas sejak beberapa hari ini telah menurunkan petugas kesehatan dibantu oleh tenaga medis puskesmas di Kecamatan Air Manjuto untuk mengambil sampel gula merah dari pengrajin di satuan pemukiman (SP) VII dan V .
Ia mengatakan, ingin mengumpulkan sampel gula merah itu tidak hanya dengan satu pengrajin saja tetapi tiga atau empat pengrajin sebagai perbandingan untuk mengetahui bahan yang digunakan.
Sebelum diperoleh hasil uji laboratorium, ia berharap, dugaan adanya gula mereh di daerah itu mengunakan campuran kapur rumah itu tidak dibesar-besarkan guna mencegah menurunkan daya beli masyarakat terhadap gula merah.
"Sebaiknya jangan dahulu karena kami sekarang masih mengumpulkan sampel gula merah yang akan diuji laboratorium," ujarnya.
Warga Desa Lubuk Sanai Dedi mengatakan memperoleh informasi jika salah satu bahan untuk pembuatan gula merah diduga kapur rumah.
"Mereka diduga mengunakan kapur rumah agar gula merah kelihatan padat dan tidak mudah mencair," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah setempat mengecek kebenaran bahan gula merah diduga campuran kapur rumah itu untuk mengantisipasi gula tersebut dikonsumsi masyarakat yang tidak tahu.