Ahad 24 Nov 2013 14:14 WIB

Taman di Kota Surabaya Ini Raih Penghargaan dari PBB

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya, Jawa Timur kali ini mendapatkan penghargaan bergengsi melalui Taman Bungkul yaitu The 2013 Asian Townscape Sector Award dari kantor regional  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) wilayah Asia dan Pasifik.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku tidak menyangka Taman Bungkul dapat memperoleh penghargaan di kelas internasional itu. Namun, dia mengaku semua mimpinya ada di Taman Bungkul karena taman itu dianggapnya sebagai miniatur Indonesia.

‘’Kenapa?karena disitu tidak ada perbedaan antara kaya dengan miskin, balita dengan lanjut usia (lansia). Itu sangat indah,’’ ujarnya saat ditemui di sela-sela acara CEO Forum Universitas Airlangga, di Hotel Bumi, Surabaya, kemarin.

Ia mengakui, secara fisik memang masih banyak taman yang lebih indah dibandingkan Taman Bungkul.  Tetapi, kata Risma, ada beberapa keunggulan yang dimiliki Taman Bungkul sehingga membuat taman tersebut meraih penghargaan.

Keunggulan tersebut diantaranya aspek religi, ekonomi, dan wisata. Tidak hanya itu, aspek keamanan di Taman Bungkul relatif terjaga karena pemerintah kota (pemkot) Surabaya telah memasang closed circuit television (CCTV)  di sejumlah titik taman. ‘’Kemudian secara sosial, maupun secara budaya ada makam Mbah Bungkul yang bisa ditampung di Taman Bungkul. Itulah yang membuat kita menang,’’ tambahnya.

Tidak hanya itu, kata Risma, Taman Bungkul juga memiliki perpustakaan, pengolahan air (air siap minum), hingga pengelolaan sampah. Fasilitas-fasilitas yang ada itu dinilainya baik dan bisa dijadikan pembelajaran untuk seluruh warga Surabaya.  Rencananya, Penghargaan tersebut akan diterima Risma pada Selasa (26/11) mendatang di Fukuoka, Jepang.

Nama Taman Bungkul diambil dari nama Mbah Bungkul, alias Ki Supa yang dimakamkan di belakang taman tersebut.  Dia adalah ulama yang hidup pada zaman Kerajaan Majapahit. Pemkot Surabaya mulai membangun Taman Bungkul tahun 2006 lalu.

Dari pantauan ROL, penataan taman tersebut memang baik. Pada pintu masuk taman tersebut, terdapat sentra pedagang kaki lima (PKL) yang menjual makanan maupun minuman. Di sisi barat taman ada lahan khusus untuk para pemain skateboard. Kemudian sisi Taman Bungkul yang dekat dengan Jalan Raya Darmo,Surabaya terdapat taman sekaligus ruang ekspresi . Kemudian di sisi utara, anak-anak dapat bermain ayunan.  Makam Mbah Bungkul juga masih banyak diziarahi para pengunjung taman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement