REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Perekrutan tenaga kerja baru di sejumlah perusahaan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menjadi perhatian partai politik setempat karena terkait akan bertambahnya jumlah pemilih.
"Saya mendapat telepon dari pengurus salah satu partai politik yang mengabarkan bahwa ada perusahaan yang baru merekrut karyawan baru. Ini tentu akan menjadi perhatian kami dalam pendataan pemilih tambahan," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kotim, Juniardi di Sampit, Jumat.
Seperti diketahui, rapat pleno KPU Kotim pada 1 November lalu menetapkan jumlah pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap sebanyak 317.651 orang pemilih. Jumlah tersebut terdiri dari perempuan sebanyak 146.374 orang, sedangkan laki-laki sebanyak 171.277 orang.
Para pemilih tersebut akan menggunakan haknya di tempat pemungutan suara yang jumlahnya mencapai 939 buah, tersebar di desa dan kelurahan yang ada di 17 kecamatan di Kotim.
Juniardi menegaskan, pekerja baru yang direkrut oleh perusahaan tetap berhak masuk dalam daftar pemilih jika memiliki kartu tanda penduduk atau identitas jelas lain. Mereka nantinya akan dimasukkan dalam daftar pemilih khusus.
KPU Kotim diberi kewenangan untuk mendata pemilih khusus tersebut, namun semua datanya nantinya akan dibawa dalam rapat pleno oleh KPU Provinsi Kalteng menjelang pelaksanaan pemungutan suara nanti.
Untuk itulah, Juniardi menyarankan agar para pekerja baru yang datang ke Kotim segera melaporkan diri ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotim sehingga bisa dilaporkan sebagai pemilih khusus ke KPU.
"Seandainya tidak masuk dalam daftar pemilih khusus pun, mereka nantinya masih bisa menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan bukti KTP saat pemungutan suara nanti, tapi di TPS sesuai alamat," katanya.
Juniardi mengaku belum mengetahui berapa jumlah pemilih baru yang akan diusulkan masuk dalam daftar pemilih khusus karena pendataan di lapangan masih berlangsung hingga batas yang ditentukan nantinya yakni 26 Maret.
Ikuti Whatsapp Channel Republika