Jumat 22 Nov 2013 15:33 WIB

Tahun Depan, Lemsaneg Janji Bebas Impor

Rep: Maman Sudiaman/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penyadapan (ilustrasi)
Penyadapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ini janji Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen TNI Dr Djoko Setiadi. Mulai tahun depan, semua peralatan yang digunakan di lembaga yang dipimpinnya merupakan hasil karya anak bangsa.

“Mudah-mudahan bisa mandiri,” ujar Djoko dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di gedung A Roebiono Kertapati, Lemsaneg, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (22/11).

Saat ini, katanya, sejumlah perangkat kerja yang diimpor dari luar negeri itu berupa mesin-mesinnya saja. Selanjutya perangkat lainnya termasuk rangkaian kuncinya adalah buatan Lemsaneg.

Untuk memenuhi kemandirian peralatan di Lemsaneg, pihaknya sudah menggandeng sejumlah perguruan tinggi yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI).  “ Mereka adalah merupakan ahli-ahlli IT (teknologi informasi), sehinngga nantinya kita bisa bebas impor,” ujarnya.

Djoko yang didampingi Deputi Pengkajian Persandian, Rully Nursanto dan Deputi Pengamanan Persandian, Syahrul Mubarok mengatakan, pengamanan yang dilakukan pihaknya saat ini menyangkut suara, data, dan video.

Pengamanan itu semua konten itu dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. Karena itu, tak sedikit  tim di Lemsaneg yang diperbantukan di sejumlah instansi pemerintah. 

Ihwal adanya bantuan peralatan dari luar negeri, menurut Djoko,  dilakukan seleksi yang cukup ketat. Sebab tak tertutup kemungkinan jika alat yang diberikan justru disusupkan alat sadap sehingga semua materi rahasia negara bocor ke pihak luar.

Diakuinya, jumlah bantuan peralatan dari luar negeri ke Indonesia cukup banyak dan tidak hanya untuk Lemsaneg saja, melainkan instansi pemerintah  lainnya baik pusat maupun di daerah.

“Untuk itu pengamanan sangat perlu untuk deteksi dini,” ujarnya seraya mengingatkan semua peralatan yang menggunakan gelombang elektromagnetik rentan disadap pihak luar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement