Jumat 22 Nov 2013 15:21 WIB

Akbar Tandjung Akan Terus Awasi Ical

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Akbar Tandjung
Foto: .
Akbar Tandjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan terus mencermati elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical). Ia akan mencermati peluang di pilpres mendatang dan kemudian menganalisis perkembangannya.

"Bisa saja wantim mengajukan beberapa saran atau bisa cari opsi untuk bisa menyukseskan apa yang sudah diamanatkan Golkar. Yakni sukses konsolidasi, sukses kaderisasi, sukses dalam  pengembangan demokrasi dan memperjuangan kesejahteraan rakyat, juga sukses dalam pileg dan pilpres," kata Akbar di Jakarta, Jumat (22/11). 

Dalam rapimnas, ujar Akbar, tidak ada agenda mengevaluasi pencapres Ical. Sebab hal itu sudah menjadi amanat munas. Rapimnas akan mengevaluasi kinerja partai dalam menjalankan apa yang diamanatkan munas.

"Di Setiap kesempatan, memang sudah seharusnya dilakukan evaluasi terhadap progress, sejauh mana mesin partai bekerja untuk menyukseskan pileg dan pilpres. Kalau soal pencapresan, sudah ditetapkan pada rapimnas sebelumnya dan secara keabsahan organisasi sudah dinilai sah," terang Akbar.

Pencapresan Ical, ujar Akbar, sudah final dan tidak ada evaluasi. Karenanya, ia harus melakukan berbagai langkah persiapan yang sebaik-baiknya agar mendapat dukungan masyarakat luas sehingga  bisa mendongkrak elektabilitas.

"Tentu saja institusi partai juga harus benar-benar melaksanakan apa yang diamanatkan oleh munas. Kalau semua itu berjalan dengan sukses, maka institusi partai akan maju dan bisa meraih kesuksesan dalam pileg dan pilpres," kata Akbar.

Menurutnya, Ical memiliki keuntungan karena sudah dicalonkan oleh partai. Sehingga tidak ada keraguan baginya untuk maju. Dia juga mempunyai waktu yang panjang untuk memperkenalkan diri kepada rakyat.

"Untuk menaikkan elektabilitas, Ical bisa menggunakan media untuk mengiklankan diri di TV. Bahkan di TV One sudah sering kali ditayangkan iklannya nyapres,"ujar Akbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement