REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengatakan, masyarakat Indonesia semakin cair dan pandai secara politik. Karenanya, tak heran jika publik berganti pilihan dengan cepat seperti mencoba baju di pasar kaget.
Melihat itu, ia pun mendorong kader untuk terus berkerja keras meraih simpati rakyat dan mendengarkan suara mereka. Apalagi dikatakan, persiapan menghadapi pilpres belum sempurna. Namun ia mengaku tetap menatap masa depan dengan penuh semangat dan gairah.
"Seperti ungkapan dari Sulawesi Selatan, sudah kukembangkan layarku, pantang bagiku untuk menyurutkannya kembali. Saya tetap yakin maju pilpres 2014 meski pun pencapresan saya mengandung dinamika dan mengundang percakapan publik yang menarik," katanya dalam Rapimnas V di Jakarta, Jumat (22/11).
Dalam pencapresan, kata Ical, yang diutamakan bukan soal survei. Namun, dedikasi untuk memperbaiki kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. "Megawati, Prabowo, Pramono Edhi, Mahfud MD, Jokowi, bukan hanya pesaing tangguh. Mereka juga inginkan kemajuan bangsa Indonesia," katanya.
Siapa pun pemenang pemilu nanti, ia akan mengucapkan selamat dan sukses. Karena makna pilpres bukan pertarungan antartokoh atau aktor politik untuk merebut kekuasaan. Namun, pertaruhan nasib jutaan anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih maju dan harapan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
"Itu semua memicu semangat saya untuk mengembangkan layar keliling Indonesia. Saya menawarkan harapan pada semua kalangan yang saya temui di Tanah Air. Namun hanya dengan dukungan para kader, mimpi ini akan terwujud," ujar ARB.