Kamis 21 Nov 2013 17:31 WIB

Penjualan Masjid Teja Suar Cirebon Diprotes

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Hujan protes datang dari sejumlah kalangan menyusul rencana penjualan Masjid Teja Suar di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Masjid tersebut diharapkan tetap menjadi milik umat dan tidak beralih fungsi.

"Saya sangat terkejut saat mendengar masjid Teja Suar dijual. Saya baru dengar hari ini," ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jabar, Eman Suryaman, kepada para wartawan di Cirebon, Kamis (21/10).

 

Eman pun mengaku sangat prihatin dengan kabar tersebut. Apalagi, dia mendengar kabar pengusaha yang membeli masjid Teja Suar akan mengalihfungsikan masjid itu menjadi tempat usaha. Saat ini, lanjut Eman, sejumlah pihak sedang berupaya menegosiasi pengusaha yang membeli masjid tersebut. Dia pun berjanji akan berupaya keras agar masjid itu bisa kembali kepada umat.

 

Ia mengimbau umat Islam, terutama pengusaha Muslim, menggalang dana untuk membeli masjid tersebut, sehingga kembali ke pangguan umat Islam. Ia pun berharap, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan membantu perjuangan umat Islam mengambil alih masjid itu kembali.

 

"Masjid itu bersifat sakral. Kalau berubah fungsi, kami pasti sakit hati," tegas Eman.

Eman bahkan akan melaporkan penjualan masjid tersebut kepada Menteri Agama, Suryadharma Ali. Ia berharap, pemerintah pusat dapat mengambil alih masjid itu kembali untuk umat. Pemkab Cirebon, kata Eman, hendaknya tidak memberikan izin pembongkaran masjid maupun izin pendirian bangunan baru di areal masjid tersebut.

Hingga berita ini diturunkan belum diperoleh konfirmasi dari pemilik masjid Teja Suar, H Saelan. Menurut informasi dari pengurus masjid yang tidak mau disebut namanya, H Saelan lebih sering tinggal di Jakarta.

 

Masjid Teja Suar merupakan salah satu masjid bersejarah di Kota Cirebon. Masjid yang didirikan pada 1976 itu diresmikan oleh ulama besar, Buya Hamka. Bahkan, Buya Hamka melaksanakan solat Jumat untuk pertama kalinya di masjid tersebut. Tak hanya itu, masjid Teja Suar juga tempat berkumpulnya para aktifis di masa orde baru. Di masjid tersebut juga digelar berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement