REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Australia tetap berjalan walaupun dibayangi isu penyadapan yang menyeruak akhir-akhir ini.
Menurut Hatta, permasalahan ini harus dilihat secara proporsional. "Ekonomi kita harus tetap jalan," ujar Hatta saat ditemui setelah Sidang Paripurna DPD ke VII di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (19/11).
Salah satu agenda sidang adalah mendengarkan penjelasan pemerintah tentang jawaban atas hak bertanya Anggota DPD RI mengenai kebijakan moda transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (low cost green car/LCGC).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun twitternya menyebut Indonesia juga akan meninjau kembali sejumlah kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia.Menanggapi pernyataan Presiden, Hatta menjawab diplomatis.
"Belum sampai ke situ, tapi kita tunggu," kata besan Presiden tersebut. Terkait penyadapan terhadap dirinya saat masih menjabat Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Indonesia Bersatu I, Hatta mengatakan, tindakan itu mencederai hubungan diplomati [removed][removed] k kedua negara yang telah berkembang dengan baik.
"Dengan norma-norma diplomatik yang baik. Ini dicederai dengan penyadapan itu," tegas Hatta.