REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) dengan cara manual. Jokowi, begitu ia biasa disapa mengatakan, ERP manual diterapkan sebagai persiapan untuk menuju sistem ERP yang menggunakan teknologi canggih.
"Kita memang mau memakai ERP manual, tapi masih proses, masih kalkulasi," ujar dia di Balai Kota, Selasa (19/11). Mantan Wali Kota Solo ini juga memastikan Pemprov DKI Jakarta batal menerapkan sistem ganjil-genap untuk mengendalikan jumlah kendaraan. Sebagai ganti ganjil-genap, kata dia, ERP manual yang akan diterapkan.
"Kalau dengan ERP kan Pemprov dapat pemasukan, kalau ganjil-genap tidak ada," jelas dia. Menurut Jokowi, Pemprov menargetkan sistem jalan berbayar manual itu bisa diterapkan mulai tahun depan. Meski demikian, sambung ayah tiga anak ini, apabila persiapan sudah matang, maka tidak mustahil ERP manual diterapkan akhir tahun ini.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, sistem ERP manual akan menggunakan stiker berhologram. Setiap kendaraan yang ingin memasuki jalan tertentu, harus memiliki stiker yang bisa dibeli di Dinas Perhubungan.
Namun, apabila ada kendaraan yang ingin memasuki jalan tersebut tidak memeiliki stiker, maka pengendara bisa menaiki bus gratis yang akan disediakan di jalan tersebut.