Senin 18 Nov 2013 16:08 WIB

Tolak Hary Tanoe, Dewan Pakar Hanura Sebut Dino Patti Djalal

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Sejumlah simpatisan partai Hanura mengangakat poster saat deklarasi calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah simpatisan partai Hanura mengangakat poster saat deklarasi calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Partai Hanura Indro Tjahjono meminta posisi Hary Tanoesoedibjo sebagai cawapres mendampingi Wiranto dievaluasi.

Karena, sosok Hary Tanoe dianggap tak cocok untuk menemani ketua umum DPP Partai Hanura tersebut. Ali-alih, ia malah menyebut Dino Patti Djalal sebagai sosok yang tepat menemani Wiranto.

"Misalnya, karena Pak Wiranto mempunyai kelemahan dalam pergaulan internasional dan membutuhkan dukungan internasional, jadi memilih cawapres yang memiliki kompetensi itu. Kalau saya lihat, Dino Patti Djalal, memiliki kriteria itu, makanya ia lebih cocok mendampingi Wiranto," kata Indro, Senin, (18/11).

Dino, dianggap cukup kreatif. Ini dibuktikan dengan kariernya yang melesat dan dipercaya sebagai dubes Indonesia untuk AS. Posisi ini dianggap penting mengingat AS sebagi pusat perpolitikan internasional.

"Wawasan keindonesiaan yang dimiliki Dino tak kalah dibandingkan nama kandidat yang belakangan ini muncul. Kemampuan Dino terlihat dari aktivitas dan kegiatan Dino beberapa waktu lalu, saat menjabat sebagai Dubes," kata Indro.

Karenanya, ia pun meminta DPP untuk mengevaluasi pencapresan pasangan Wiranto-Hary Tanoe. Apalagi, pengusungan pasangan itu dianggap terlalu awal dan tidak bisa melihat dinamika politik yang berkembang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement