REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas Gunung Merapi meningkat karena mengeluarkan asap tebal dan suara gemuruh pada Senin (18/11) pagi. Namun, status Gunung Merapi masih normal.
Informasi yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyebutkan status Gunung Merapi masih normal dan tidak ada aktivitas lebih lanjut.
Merapi mengeluarkan letusan freatik pada pukul 04.53 WIB dan terlihat dari rekaman gempa. Aktivitas Gunung Merapi tersebut diawali oleh gempa tektonik yang bersumber dari Ciamis pada pukul 04.40 WIB.
Aktivitas tersebut membuat kolon asap setinggi sekitar 2.000 meter. Suara gemuruh terdengar di Pos Babadan. Asap tebal terlihat dari Yogyakarta. Namun, secara visual pos pengamatan tidak melihat karena adanya kabut.
Abu vulkanik telah sampai ke Kujon, Kecamatan Musuk, dan Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Meski aktivitas normal, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sleman, Heru Saptono mengatakan pihaknya menghimbau warga agar selalu siap menghadapi kemungkinan peningkatan aktivitas Merapi. "Warga tetap kami minta waspada," ujarnya.