REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Desa Glagah Harjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman yang berada di wilayah rawan bencana Gunung Merapi tidak mendapat hujan abu vulkanik.
Aktivitas Gunung Merapi meningkat saat mengeluarkan asap tebal setinggi 2.000 meter pada Senin pagi. Kepala Desa Glagah Harjo, Suroto mengatakan tidak ada hujan abu di sekitar desanya. Hal ini karena angin bertiup ke arah timur.
"Kemungkinan yang hujan abu daerah Boyolali, Klaten, dan Solo. Kalau di sini tidak ada hujan abu," ujarnya kepada RoL,Senin (18/11).
Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal sekitar pukul 05.00 WIB. Peningkatan aktivitas tersebut membuat warga di Glagah Harjo berkumpul di titik kumpul di masing-masing dusun.
Warga dari kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan difabel telah mengungsi ke balai desa setempat. Meski mengeluarkan asap tebal, status Gunung Merapi belum ditingkatkan dari normal.