REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Golkar memastikan tidak akan mengundang pengurus DPD II dalam forum rapimnas ke-IV. Karena berdasarkan AD/ART partai, DPD II tidak termasuk dalam peserta rapimnas.
"Peserta yang sudah diundang pengurus DPP, DPD I, ketua ormas sayap Golkar yang mendirikan dan didirikan," kata Wasekjen DPP Partai Golkar, Nurul Arifin di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (14/11).
Nurul mengatakan, DPP tidak khawatir dengan ancaman penggembosan yang dilontarkan sejumlah pengurus DPD II. Ancaman itu dianggap tidak merepresentasikan aspirasi seluruh kader DPD II Golkar.
Buktinya, kata Nurul, tidak ada masukan mau pun kritik langsung dari DPD II terhadap pengurus DPP. "Yang meributkan orangnya itu-itu juga dari Aceh," ujarnya.
Nurul mengakui DPD II memang ujung tombak pemenangan partai. Tapi dia tidak yakin ancaman penggembosan itu akan terealisasi di pemilu mendatang. Sebab menggembosi Golkar sama saja dengan menggembosi diri sendiri.
Lebih dari itu, imbuh Nurul, Golkar yakin pada saatnya rakyat yang akan menentukan kepada siapa pilihan kepemimpinan negeri ini akan diamanatkan. "Kalau mereka memandulkan Golkar, itu sama saja memandulkan suara mereka sendiri," katanya.
Ancaman mengalihkan dukungan kepada capres lain di luar figur Aburizal Bakrie juga ditanggapi santai oleh Nurul. Menurutnya sejumlah nama tokoh yang digadang sebagai capres, seperti Jusuf Kalla mau pun Akbar Tandjung, bukan ancaman bagi Golkar. "Pak JK tidak pernah menggerogoti suara Golkar. Bang Akbar adalah perekat partai. Golkar bangga memiliki mereka," ujarnya.