Kamis 14 Nov 2013 14:06 WIB

PPP: Koalisi Partai Islam Sangat Mungkin Terwujud

Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, atau yang biasa disapa Romy, mengatakan pihaknya memandang wacana pembentukan koalisi partai-partai Islam untuk Pemilu Presiden 2014 sangat mungkin untuk diwujudkan.

"Wacana koalisi partai Islam ini, kalau dibilang tidak mungkin, tentu harus ada alasannya, karena koalisi taktis pengusungan capres atau dalam menjaga stabilitas pemerintahan ke depan berdasarkan perolehan kursi hari ini saja itu sudah lebih dari cukup," kata Romy ditemui di DPR, Kamis (14/11).

Romi mengatakan koalisi partai-partai islam, atau yang lebih suka disebutnya dengan koalisi partai tengah, sangat dimungkinkan karena perolehan kursi masing-masing partai islam itu bila digabungkan akan cukup untuk memenuhi persyaratan pencalonan presiden.

"Katakanlah yang berkoalisi PPP, PAN, dan PKB. Sekarang ini total kursi dari ketiga partai sudah mencapai 117. Kalau ditambah dengan PKS menjadi 169 kursi, jumlah itu jauh di atas kebutuhan kursi untuk pencalonan presiden yang hanya 112 kursi," ungkapnya.

Oleh karena itu, kata dia, dari sisi kelayakan untuk dapat mencalonkan presiden dalam Pilpres 2014, koalisi partai islam atau partai tengah sudah memiliki jumlah kursi yang lebih dari cukup.

Hal itu, menurut dia, akan menjadi faktor yang sangat memungkinkan terbentuknya koalisi partai islam.

Selanjutnya, bila di kemudian hari ada persoalan tentang pemilihan dari masing-masing partai terkait penetapan calon presiden yang akan maju pada Pilpres 2014, Romy mengatakan seluruh partai yang berada dalam koalisi harus membahasnya dengan seksama.

"Mungkin ada yang bilang kalau nanti kami berebut tentang mencalonkan presiden dari partainya masing-masing sehingga koalisi partai islam itu akan bubar, maka hal itu yang harus kami pikirkan dengan matang dari sekarang bila nanti berkoalisi," ujarnya.

Ia berpendapat, pada dasarnya koalisi partai tengah atau partai islam itu harus dibentuk dan disolidkan terlebih dahulu secara institusional sehingga tidak mudah pecah bila ada perbedaan pendapat.

"Kalau sudah solid, kemudian kami bisa mensepakati dasar-dasar untuk menetapkan capres yang akan maju dari partai mana. Lalu, cawapresnya dari partai yang mana," jelasnya.

Oleh sebab itu, ia menekankan untuk dapat mewujudkan koalisi partai islam, atau yang ia sebut dengan koalisi partai tengah, masing-masing partai yang ikut berkoalisi harus menekan ego atau keinginan untuk memunculkan capresnya masing-masing.

"Pada dasarnya partai-partai politik itu bergulat dalam berbagai kepentingan, yang ketika diikat dalam suatu koalisi permanen, belum tentu kepentingannya itu nanti akan gugur," katanya.

"Oleh karena itu, akan lebih baik dan lebih stabil kalau kedepan dukungan koalisi itu lebih bersifat temporer dan tematik," tambahnya.

Sebelumnya, PPP kembali 'menghangatkan' wacana koalisi partai-partai islam untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada 2014. Beberapa partai berbasis massa Islam yang diajak berkoalisi, antara lain PAN dan PKB.

"Memang kami mau mengajak koalisi partai islam, karena kami ingin memilih pemimpin yang bisa diterima umat," kata Wakil Ketua Umum PPP Ahmad Dimyati Natakusuma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement