Rabu 13 Nov 2013 06:20 WIB

Dinkes Purwakarta Akan Sebar Antivirus Flu Burung

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Didi Purwadi
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta persiapkan anti virus untuk warga di Kampung Nenggeng, Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan menyusul adanya korban yang diduga terinfeksi virus flu burung. Korban berinisial RH (19) itu meninggal dunia, setelah sempat dirawat empat hari di RSHS Bandung.

Kasi Penanggulangan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Ano Nugraha, mengatakan meskipun korban RH baru diduga terinfeksi virus flu burung, tapi sejak dini harus ada pencegahan.

Terutama, terhadap warga yang terakhir kontak dengan almarhum. Instansinya saat ini telah menyiapkan 100 tablet anti virus.

"Anti virus itu akan diberikan ke warga terdekat dulu," ujar Ano, kepada Republika Online (ROL), Selasa (12/11).

Jika obat tersebut kurang, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi. Akan tetapi, saat ini anti virus tersebut segera akan diberikan ke orang-orang terdekat dulu. Sebab, penanganan menyeluruh untuk desa tersebut harus melibatkan lintas sektor.

Menurut Ano, setelah ada kabar warga Neglasari diduga terinfeksi virus flu burung, pihaknya langsung turun ke lapangan. Tujuannya untuk mengecek sumber virusnya terlebih dulu.

Ternyata, di rumahnya korban tidak pernah kontak langsung dengan unggas. Selain itu, di sekitaran rumahnya juga tidak ada kandang unggas.

Akan tetapi, berdasarkan penuturan kedua orang tuanya, korban sehari-harinya bekerja di peternakan ayam. Pihaknya menduga virus tersebut muncul karena korban sering kontak langsung dengan unggas di peternakan.

Karena sumbernya jauh dari rumah, maka perlu penanganan lintas sektor. Terutama, hasil kajian dari Dinas Peternakan. Saat ini pihaknya sedang menunggu hasil tes dari Dinas Peternakan. Bila hasilnya positif dari unggas di peternakan, maka warga di kampung itu tidak semuanya mendapat anti virus.

Cuma orang-orang terdekat dengan RH saja. Akan tetapi, jika di peternakan negatif, maka semua warga perlu mendapatkan obat anti virus. Dengan adanya kasu tersebut, lanjut Ano, pihaknya terus mengawasi perkembangan di desa itu sampai beberapa pekan kedepan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement