REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Rumah sakit diminta tidak memandang sebelah mata pasien yang menggunakan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Permintaan itu datang dari anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin. "Penanganannya harus sama seriusnya, meskipun ada perbedaan, namun harus seoptimal mungkin sehingga tidak menyengsarakan warga tak mampu itu," kata Watoni, berkaitan dengan kondisi penanganan pasien Jamkesmas itu di Bandarlampung, Selasa (12/11).
Ia mengaku sempat meninjau para pasien pengguna Jamkesmas di RSU Daerah dr Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung pada Senin (11/11). Menurut fungsionaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lampung itu, masyarakat yang berobat berharap untuk sembuh, sama seperti halnya pasien lain yang menggunakan fasilitas selain Jamkesmas atau lainnya.
Ia menyoroti pelayanan bagi para pasien Jamkesmas tersebut, seperti mengenai penjadwalan pemeriksaan dokter spesialis harus tetap berimbang antara pasien VIP dengan pengguna Jamkesmas.
"Jangan tidak ada perbandingannya sehingga membuat pasien Jamkesmas terbengkalai dengan harapan yang tidak jelas," kata dia lagi.
Apalagi, ia melanjutkan, sebentar lagi akan memperingati Hari Kesehatan Nasional, sehingga semua bentuk pelayanan kesehatan seharusnya sudah memberikan hasil yang baik di mata masyarakat.
Ditemui terpisah, Sri Rahayu, warga Adiluwih Kabupaten Pringsewu, salah satu pasien Jamkesmas menyesalkan pihak RSUDAM karena suaminya sudah hampir sebulan belum ditangani dokter spesialis.
"Padahal penyakitnya sudah diketahui, tetapi penanganannya kok belum maksimal," tuturnya.
Ia berharap, suaminya dapat ditangani secara serius sehingga bisa cepat sembuh dan pulang ke rumah.