Senin 11 Nov 2013 11:45 WIB

Polisi dan Petugas Diminta Redam Keresahan Awak Bus Kota

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Kota Yogyakarta
Foto: blogspot.com
Kota Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mogoknya bus kota di Yogyakarta pada dasarnya karena keresahan para sopir angkutan bus kota akibat pemberitaan di media massa yang menyatakan semua bus kota akan diganti dengan TransJogja.

Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Rudi Sulistyo. saat dihubungi Republika, Senin (11/11).

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan organda DIY serta petugas di terminal Giwangan serta petugas operasional lainnya untuk mereda keresahan para awak bus kota dan agar tetap mau beroperasi," katanya.

Mereka akan datang ke DPRD DIY untuk mempertanyakan mengenai kejelasan soal bus kota yang akan diganti dengan TransJogja. "Saya juga akan ke DPRD DIY nantinya apabila mereka mempertanyakan tentang rencana pemerintah akan kami jawab," ujarnya.

Menurut Rudi, sebetulnya kebiajakan dari pemerintah bukan berarti akan menggantikan semua bus kota dengan Trans Jogja. Melainkan sistemnya seperti TransJogja dan ini masih merupakan wacana.

Sebetulnya beberapa pengurus bus kota sudah diajak bicara. Tapi mungkin ada yang belum mengetahuinya. Para pemilik bus nantinya juga akan diikutsertakan dalam pengeliolaan bus.

Sebelum kebijakan tersebut dilaksanakan tentu saja semua akan diajak duduk bersam untik a membicarakan pelayanan angkutan kota yang terbaik untuk masyarakat seperti apa. "Sehingga akan dikembangkan jalur baru yang selama ini belum terlayani oleh bus kota," kata Rudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement