REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derajat seorang pemimpin jauh lebih tinggi daripada seorang presiden. Kalau seorang presiden lahir dari proses prosedural semacam pemilu, seorang pemimpin lahir dari keberanian menjawab tantangan zaman.
"Ayah saya (Sukarno) menjadi pemimpin dahulu. Di penjara, dibuang, dan mengambil risiko memproklamasikan kemerdekaan. Baru setelah itu beliau diangkat menjadi presiden," kata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri saat peringatan ulang tahun ke-77 Sabam Sirait di Jakarta, Ahad (10/11).
Berkaca dari pengalaman Sukarno, Megawati mengatakan pemimpin tidak lahir dengan cara instan. Butuh proses panjang bagi seseorang untuk bisa menjadi pemimpin dan kemudian dipercaya menjadi presiden. "Seorang pemimpin harus diuji. Baru kemudian menjadi presiden," ujar Megawati.
Megawati mengaku sepakat dengan pendapat Sabam bahwa politik merupakan tindakan suci. Dia mengatakan politik suci hanya mungkin terwujud apabila pemimpin yang menjalankan benar-benar suci. "Yang sulit menjadi pemimpin. Karena pemimpin itu politiknya harus suci. Tidak boleh pemimpin politiknya kotor," katanya.
Ulang tahun ke-77 Sabam Sirait diisi dengan pelucuran buku "Politik Suci" karya Sabam. Acara dihadiri sejumlah tokoh politik dan pengusaha nasional: Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, Ahok, Hasjim Djojohadikusumo, Sofjan Wanandi, dan Erick Thohir.