Ahad 10 Nov 2013 14:11 WIB

Pengamat: Prabowo Akan Kalah Jika Bersaing Melawan Jokowi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Heri Ruslan
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI)  Boni Hargens mengatakan, kombinasi capres-cawapres paling seimbang merupakan campuran tokoh lama dan tokoh baru. Sebab keduanya mewakili aspirasi masyarakat.

Lagi pula, kata Boni, saat ini pemilik partai masih dikuasai oleh tokoh-tokoh lama. Meskipun tokoh-tokoh baru memiliki elektabilitas tinggi, namun mereka tidak memiliki kekuasaan.

"Jokowi merupakan tokoh baru namun ia tidak memiliki kekuasaan di dalam partai untuk maju nyapres. Makanya paling bagus adalah menyandingkan tokoh lama dengan tokoh baru misalnya Jokowi-Megawati," kata Boni di Jakarta,  Ahad, (10/11).

Prabowo, terang Boni, merupakan tokoh lama. Kalau dia bersikukuh untuk menjadi presiden melawan Jokowi, dia akan kalah.

Makanya, kata Boni, paling bagus kombinasi Jokowi-Prabowo. Perpaduan keduanya akan memberikan keseimbangan antara aspirasi orang lama dengan aspirasi orang baru.

"Perpaduan antara tokoh lama dengan tokoh baru akan mengurangi potensi konflik elite. Kalau pasangan hanya tokoh baru dengan tokoh baru, maka tokoh lama yang kecewa akan bisa membuat gesekan-gesekan, ini berbahaya," ujar Boni.

Tunggu Restu Megawati

Popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai survei calon presiden (Capres) 2014 belum  ada yang menandingi.

Namun, Board of Advisor CSIS, Jeffry Geovanie meyakini Jokowi tak akan maju sebagai Capres 2014 tanpa restu dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Saya tidak percaya Jokowi akan tetap maju jadi capres 2014 bila Megawati tidak mengizinkan dirinya,'' ujar Jeffry beberapa waktu lalu.

Menurut dia,  kekuatan Jokowi salah satunya adalah ketaatannya kepada  Megawati. ''Hampir mustahil Jokowi akan beseberangan dengan Megawati,'' cetus Jeffry.

Saat ini, kata dia, Jokowi adalah capres paling diunggulkan . Namun, lanjut Jeffry, maju tidaknya Jokowi  jadi capres di 2014 sangat bergantung pada keputusan Megawati.

''Bukan pada keputusan Jokowi sendiri,'' ungkapnya.

Jeffry menuturkan,  perjalanan politik Megawati sudah sangat panjang. Megawati, kata dia, adalah politisi senior yang paling matang saat ini.

''Sudah pasti Megawati akan memutuskan kebijakan yang paling tepat buat masa depan PDIP dan masa depan Jokowi,'' ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement