REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyulap ruang bawah tanah di sekitar Jalan Medan Merdeka menjadi lahan parkir. Pembangunan ruang bawah tanah tersebut ditargetkan dimulai tahun depan.
Arya Abieta, arsitek dari Jakarta Konsultindo mengatakan, lahan parkir bawah tanah Monas tersebut akan dibangun tiga lantai. Menurut dia, lahan parkir itu bisa menampung 1000 motor dan 384 mobil.
"Bangunan parkir itu nantinya akan terintegrasi dengan stasiun MRT di depan Kementerian Perhubungan dan Stasiun Gambir," katanya saat memaparkan rencana pembangunan ruang bawah tanah di Balai Kota, Kamis (7/11).
Selain itu, Arya melanjutkan, ruang bawah tanah itu juga akan dilengkapi dengan amphi teater atau teater terbuka untuk tempat pertunjukan. Sementara untuk penerangannya akan menggunakan tenaga matahari.
Lebih lanjut Arya menjelaskan, ruangan bawah tanah di kawasan Medan Merdeka tersebut juga akan dilengkapi dengan travelator, yang akan memudahkan pengunjung berpindah dari tempat parkir menuju stasiun MRT maupun stasiun kereta.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, ruang bawah tanah di kawasan Medan Merdeka tersebut juga akan memiliki fungsi pertahanan dan fungsi evakuasi. Meski demikian, ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai dua fungsi tersebut. "Kalau itu rahasia," kata pria asal Solo tersebut.
Lebih lanjut alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan, bangunan bawah tanah Medan Merdeka akan dilengkapi berbagai petunjuk untuk memudahkan pengunjung serta akan ramah terhadap difabel. "Punya kita akan lebih rapih dari Singapura," kata dia dengan mantap.
Sementara, sambung ayah tiga anak ini, untuk membangun ruang bawah tanah itu, Pemprov DKI akan berpegangan pada peraturan gubernur (pergub). Sebab, ia mengatakan, kalau harus perda membutuhkan waktu yang lama.