Kamis 07 Nov 2013 16:28 WIB

Jokowi: Tambah Ruas Tol Bukan Prioritas

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memprioritaskan pembangunan sarana transportasi massal seperti monorel dan mass rapid transportation (MRT) untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta."Yang menolak pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota DKI Jakarta itu siapa? Kita hanya mendahulukan transportasi massal monorel dan MRT itu didahulukan," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Kamis (7/11).

Menurut dia, pihaknya memang kekurangan ruas jalan tol karena saat ini baru mencapai enam persen."Tapi memang kita dahulukan yang transportasi massal. Ini masalah prioritas saja," kata dia.Ketika disinggung mengenai kritikan SBY terhadap dirinya terkait kemacetan ibukota, ia mengatakan itu sudah menjadi tugas presiden untuk mengingatkan dan memberikan dorongan.

"Kalau beliau mengingatkan memberikan dorongan memang sudah tugas beliau mendorong kita," kata dia.

Ia mengatakan dirinya memang berada pada posisi untuk ditegur dan diingatkan karena menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta."Memotivasi, memberikan peringatan, memberikan teguran, memang kami berada pada posisi untuk ditegur, untuk diingatkan," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum masih menunggu peraturan daerah terkait pembangunan enam ruas jalan tol di dalam Kota DKI Jakarta.Proyek pembangunan enam ruas tol di dalam kota Jakarta terbagi menjadi empat tahap dan ditargetkan selesai pada 2022. Total panjang ruas enam tol dalam kota sepanjang 69,77 kilometer.D

Daam keterangan tertulis, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum Achmad Ghani Ghazaly mengatakan tahap pertama pembangunan yaitu ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer senilai Rp9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer sebesar Rp7,37 triliun.

Sedangkan tahap kedua yaitu, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer senilai Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp6,95 triliun.Sementara tahap ketiga yaitu koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer senilai Rp4,25 triliun. Untuk tahap keempat, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp5,71 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement