Ahad 03 Nov 2013 22:11 WIB

Wantim Presiden: Pemilu 2004, SBY Dipilih karena Ganteng

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ryaas Rasyid mengakui masyarakat Indonesia belum rasional dalam memilih pemimpin. Pada pemilu 2004, misalnya, masyarakat memilih SBY sebagai presiden karena faktor penampilan.

"Kebanyakan memilih SBY karena ganteng. Banyak ibu-ibu tersirap, itu fakta," ujar Ryaas di Jakarta, Ahad (3/11).

Ia menambahkan, faktor lain yang membuat SBY menang pada pemilu 2004 adalah dukungan media. Kala itu hanya ada dua calon kuat presiden, yakni Megawati Sukarnoputri dan SBY. 

Meski pun tidak memiliki keunggulan birokrasi sebagaimana yang dimiliki Megawati, ujarnya, namun saat itu SBY mendapat dukungan yang kuat dari media massa.

"Megawati didukung aparatur negara, tapi the power media adalah SBY. Media yang menjadikan dia presiden," katanya.

Ryaas mengatakan pemimpin Indonesia jangan lagi hanya unggul dari sisi penampilan dan citra media. Pemimpin Indonesia 2014 harus figur yang benar-benar mengerti masalah bangsa dan tahu cara menyelesaikannya. 

Ibarat sebuah perusahaan, ujarnya, presiden mendatang harus berperan sebagi direktur yang memiliki kompetensi baik. "Harus tahu masalah perusahaan, bagaimana manajemen, bagaimana produknya. Bukan masuk untuk menikmati fasilitas," ujarnya.

 Sementara itu Ketua Ketua Ombudsman RI, Danang Girindrawardana mengatakan ada lima tantangan besar yang mesti diselesaikan presiden Indonesia mendatang. Yakni, penegakan hukum, reformasi birokrasi, kualitas pelayanan publik, pemantapan kedaulatan pangan, dan pengentasan kemiskinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement