Selasa 29 Oct 2013 00:04 WIB

Dua Penimbun BBM Bersubsidi Berhasil Melarikan Diri

Penangkapan penyelundupan BBM ilegal oleh aparat keamanan (ilustrasi).
Foto: Antara
Penangkapan penyelundupan BBM ilegal oleh aparat keamanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Sebanyak dua pelaku penimbun bahan bakar minyak bersubsidi melarikan diri saat akan ditangkap petugas Kepolisian Sektor Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kapolsek Setu, AKP Sumarwoto, di Bekasi, Senin, mengatakan, pihaknya hanya berhasil menyita satu unit mobil box yang digunakan pelaku untuk mengangkut BBM bersubsidi jenis soal serta 30 liter solar yang terdapat di dalamnya.

"Pelaku berhasil melarikan diri saat dikejar petugas," ujarnya.

Aparat kepolisian setempat sebelumnya mendapat laporan dari masyarakat yang curiga dengan aktivitas mobil box pelaku yang berpindah-pindah ke sejumlah SPBU dengan mengangkut solar.

"Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi langsung meringkus mobil pelaku yang saat itu tengah berhenti di SPBU Lubang Buaya, Jakarta Timur," katanya.

Namun dua pelaku langsung bergegas melarikan diri setelah mendengar teriakan dari warga sekitar yang marah dengan aktivitas pengangkutan solar dalam jumlah besar.

"Kami membuntuti mobil pelaku, dan saat berhenti di SPBU Lubang Buaya kami langsung menyergap, namun pelaku berhasil kabur," katanya.

Polisi beserta warga sempat sempat melakukan pengejaran kepada pelaku, namun tidak berhasil.

"Saat polisi membuka pintu mobil box pelaku, ternyata di dalamnya terdapat tiga drum ukuran besar, di mana salah satunya berisi 30 liter solar yang baru saja terisi," katanya.

Dari hasil pemeriksaan polisi, kata dia, didapatkan bahwa tiga drum yang semuanya terbuat dari bahan plastik itu memiliki kapasitas tampung 1.000 liter.

Modus yang dilakuan pelaku yakni dengan cara membeli BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Kabupaten Bekasi dan memindahkannya ke dalam drum berukuran besar tersebut. "Modus itu berhasil mengelabuhi petugas SPBU karena tidak ada tanda modifikasi tabung bahan bakar," katanya.

Adapun mobil yang digunakan pelaku diduga juga menggunakan plat nomor palsu yang tidak terdapat databasenya di kepolisian, sehingga membuatnya susah untuk dilacak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement