REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan calon pendamping Aburizal Bakrie (Ical) sebagai wapres masih diisi nama lama. Menjelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan dilangsungkan 22-23 November, menurutnya belum ada usulan baru sebagai cawapres dari Golkar.
"Namanya masih nama-nama lama, ada Pramono Edhie Wibowo (Demokrat), Mahfud MD, Dahlan Iskan, dan Ibu Khofifah," kata Nurul di Jakarta, Senin (28/10).
Menurutnya, rapimnas tidak diagendakan untuk membahas cawapres Ical. Namun, pandangan umum mengenai kesiapan pencapresan Ical tetap akan dibahas. Karena pembicaraan mengenai calon pendamping Ical sebenarnya telah dilakukan DPP Golkar.
Misalnya pembahasan kemungkinan dilakukannya koalisi. Lalu, koalisi tersebut akan dilakukan dengan partai politik atau dengan perorangan. DPP juga terus mengamati perkembangan elektabilitas dan popularitas Ical sebagai capres.
Sehingga dengan angka keterpilihan tersebut, didapatkan gambaran cawapres seperti apa yang bisa melengkapi mantan Ical.
Hingga saat ini, menurut Nurul, popularitas Ical terus meningkat karena serangan udara melalui iklan terus dilakukan. Tetapi, elektabilitas Ical memang belum ada peningkatan signifikan. Meski pun ia menilai, hal itu karena banyak masyakarat yang belum mengenal dekat sosok Ical.
Rapimnas, katanya, memang telah direncanakan membahas beberapa agenda prioritas. Pertama, pembahasan konsolidasi internal partai menjelang pemilu legislatif. Kedua, merilis blue print Golkar sebagai konsep umum tentang visi dan misi pembangunan ke depan.
"Secara eksplisit rapimnas memang tidak akan bahas cawapres. Tapi pandangan umum pasti ada, saya yakin itu," ujarnya.