REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan, mengharapkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang dipakai di negara-negara anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
"Kepentingan kita pada abad ke-21 yaitu Bahasa Indonesia adalah bahasa yang diakui dunia dan Bangsa Indonesia dapat menguasai peta geopolitik dunia," kata Gita dalam Seminar "Ekonomi Politik Bahasa Indonesia dan Identitas Bangsa" di Jakarta, Senin (28/10).
Gita juga mengharapkan Bahasa Indonesia dapat diakui secara resmi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meskipun Indonesia bukan anggota permanen Dewan Keamanan PBB.
"Saya berharap bangsa Indonesia menjadi bangsa dinamis sesuai perkembangan zaman dan Bahasa Indonesia harus terus berkembang baik dari tata bahasa, kosakata, ataupun gaya bahasa," katanya.
Indonesia, menurut Gita, mempunyai atribut-atribut yang besar untuk membawa Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
"Kita negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, negara dengan ekonomi ke-15 terbesar di dunia, negara muslim terbesar, dan negara dengan populasi ke-4 terbesar di dunia," ujar Gita.
Namun, Gita tidak menyebut target tahun agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang dipakai di Asia Tenggara. "Targetnya secepat mungkin. Tapi, agar kita dapat lebih besar lagi dalam waktu dekat, rencana ini harus disuarakan secara bersama ke semua pemangku kepentingan," katanya.
Selain berharap agar Bahasa Indonesia dipakai secara resmi di ASEAN, Gita juga menyampaikan agar masyarakat Indonesia lancar berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris, dengan tetap berkomitmen menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar.