Jumat 25 Oct 2013 21:37 WIB

Gelar Razia, Sembilan Preman di Kabupaten Masuk Pembinaan

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
 Petugas gabungan Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulogadung melakukan razia terhadap warga yang diduga preman di kawasan terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (14/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Petugas gabungan Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulogadung melakukan razia terhadap warga yang diduga preman di kawasan terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (14/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Kepolisian Resor (Polres) Bandung selama tiga hari di awal pekan kemarin, telah menggelar operasi penertiban preman di wilayah Kabupaten Bandung.

Dari hasil gelaran operasi preman  yang dilangsungkan tiga hari berturut-turut itu, Polres Bandung sedikitnya mengamankan 29 warga kabupaten yang sehari-hari besar terindikasi melakukan aktivitas atau tindak kriminalitas.

Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Jamaludin mengatakan, dari 29 warganya yang terjaring, sembilan diantaranya benar-benar harus mengikuti pembinaan secara khusus.

"Ya, kemarin itu kami tiga hari lakukan giat operasi dan hasilnya sembilan dari 29 orang tersebut, harus ikut pelatihan dan pembinaan Bela Negara di Rindam III Siliwangi di Cikole, Lembang," kata Jamaludin, Jumat (25/10).

Ia menjelaskan, sementara sebanyak 20 preman yang sempat terjaring itu, atas alasan kuat, diperbolehkan kembali bersama-sama dengan keluarga mereka. "20 orangnya kita kembalikan, karena memang tidak bisa meninggalkan keluarga," ujarnya.

Jamaludin menerangkan, sedangkan sembilan preman yang masuk dalam pembinaan, harus mengikuti pelatihan Bela Negara yang dijadwalkan selama lima hari ke depan.

"Konotasi preman itu kan, masyarakat biasa yang kegiatannya melakukan aktivitas kriminal, yang menyebabkan masyarakat lain menjadi resah. Maka pelatihan ini pun sangat perlu dilakukan," katanya menjelaskan.

Adapun 20 preman yang sempat dan sembilan yang berhasil terjaring di awal pekan lalu itu, merupakan kerja dari jajaran Satuan Reserse Kriminal polres yang dilakukan beberapa titik.

Titik-titik yang menjadi sasaran utama operasi ini ialah, seperti pasar dan terminal. Titik-titik operasi tersebut, antara lain, ialah di persimpangan Cileunyi, di wilayah Dayeuh Kolot, dan pasar serta terminal di daerah Majalaya.

Jamaludin mengungkapkan, selain menghimpun serta memberantas preman, tujuan lainnya yang ditarget dari operasi kemarin ialah, mengetahui keberadaan kelompok geng motor.

"Memang selain preman, tujuan lainnya yaitu hal tersebut (menyelidiki geng motor). Tapi ini, kami melihatnya belum ada aktivitas menonjol terkait keberadaan geng motor itu," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi tindak-tindak kriminalitas di lingkungan masyarakat termasuk di dalamnya geng motor, maka Polres Bandung juga turut berkoordinasi bersama sejumlah aspek lainnya.

"Kami juga tentu melibatkan kekuatan di polsek-polsek, serta berkoordinasi bersama tokoh-tokoh agama," tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa operasi terkait penertiban aksi premanisme ini memang berlangsung secara bersamaan di beberapa wilayah hukum Polres di Jawa Barat.

Dalam penertiban, Kepolisian Daerah juga bekerja sama dengan Kodam III/ Siliwangi dan pemprov. Sehingga, setiap preman yang terjaring akan dibina di Komando Pendidikan dan Pelatihan (Kodiklat) Bela Negara di Cikole, Lembang, itu.

Terkait kelanjutan operasi, Polres Bandung rencananya akan melakukan kegiatan serupa di wilayah Baleendah pada malam hari di akhir pekan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement