REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dakwah Islami penting dilakukan melalui inovasi yang disesuaikan dengan tuntutan jaman dan kondisi sosial masing-masing negara. Kiat ini dinilai akan mampu memperkuat kualitas dan peran dakwah dalam menyikapi beragam persoalan sosial berbasis konflik dan kekerasan.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat menerima delegasi negara asing peserta Seminar Internasional Dakwah Islami dan Kemanusiaan di rumah dinas wali kota, Selasa (22/10) malam.
Menurutnya, sebagai agama yang rahmatan lil alamin, Islam mengajarkan nilai- nilai kebaikan dan kemanusiaan. Pun, demikian dalam dakwah dan syiar Islam.
Dalam konteks kekinian, berbagai dampak sosial seperti ketersediaan energi, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kependudukan terus mengemuka akibat munculnya konflik dan kekerasan. Hal ini menyiratkan dakwah Islami perlu dilakukan terus menerus guna menangani berbagai persoalan kemanusiaan tersebut.
Kota Semarang, lanjut wali kota, ikut berbangga dan memberikan apresiasi kepada IAIN Walisongo Semarang yang menggagas kegiatan konstruktif berdasarkan prinsip Islami ini.
Iapun berharap, kegiatan ini mampu menjadi pionir dalam memperluas keilmuan dan membangun jejaring dakwah Islam agar lebih bermanfaat bagi persoalan-persoalan umat.
“Harapan saya dari seminar ini akan dihasilkan rekomendasi- rekomendasi, agar umat dapat kembali kepada khitoh sebagai umat yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan kedamaian,” kata Hendrar Prihadi.
Sementara itu, sejumlah delegasi asing telah hadir untuk berpatisipas i dalam hajat Seminar Internasional Dakwah Islami dan Kemanusiaan ini.
Menurut Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, Muhammad Sulthon MAg beberapa delegasi negara asing yang sudah bergabung meliputi Libya, Turki, Amerika Serikat, Slovakia, Polandia, Thailand, Malaysia dan Timor Leste.
Sementara seminar internasional Dakwah Islami dan Kemanusiaan ini rencannya akan dibuka Rabu pagi ini dengan pembicara kunci Menteri BUMN, Dahlan Iskan.