REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Calon wakil presiden Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo mengaku tidak percaya dengan hasil survei yang dirilis beberapa lembaga survei akhir-akhir ini.
"Saya sama sekali tidak percaya dengan hasil survei yang dikeluarkan lembaga survei yang menyebutkan hanya tiga partai yakni Partai Golkar, Demokrat, dan PDIP yang berpeluang mengusung atau mencalonkan pasangan presiden dalam pilpres mendatang," kata Hary Tanoe di Kendari, Selasa (22/10).
Alasannya, kata Hary Tanoe, banyak survei yang telah dilakukan oleh lembaga survei berbeda dan semua hasilnya juga berbeda-beda. "Jadi mana mungkin hasil survei satu lembaga bisa saya percaya," ujar pendiri ormas Perindo ini.
Karena tidak percaya dengan hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga tertentu, kata dia, akhirnya Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura melakukan survei sendiri terkait elektabilitas partai dan peluang Wiranto - Hary Tanoe (WIN-HT) dalam pilpres mendatang.
"Kami sudah menurunkan lembaga survei sendiri. Dari seluruh masyarakat Indonesia kami mengambil sekitar 30 ribu sampel responden, dan kami sudah terima saat ini sekitar 9.000 responden," ujarnya.
Dari data yang ada saat ini, katanya, Partai Hanura berada di posisi keempat, sedikit di bawah Partai Demokrat, sementara untuk calon presiden dan wakil presiden pasangan WIN-HT berada di nomor urut kedua.
Hary Tanoe optimistis Partai Hanura bisa membuktikan bukan hanya tiga partai yang bisa mengusung capres-cawapres. Ia yakin Partai Hanura juga bisa berbuat lebih baik lagi.
Hary Tanoe juga optimistis pada pemilu mendatang Partai Hanura bisa memenangkan pemilu. Menurut dia, saat ini semua strategi yang dilakukan Hanura baru dimulai.