REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para petambak udang di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengeluhkan maraknya penjarahan udang yang mereka budidayakan. Pasalnya, hal itu menyebabkan mereka merugi hingga ratusan juta rupiah.
Salah seorang petambak udang, Fatah Ali Udin, menjelaskan para penjarah itu berjumlah ratusan orang. Mereka kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Indramayu. Mereka biasanya beraksi pada sore hari.
‘’Aksi mereka berlangsung saat menjelang musim panen udang,’’ kata Fatah, Kamis (17/10).
Akibat aksi tersebut, lanjut Fatah, jumlah udang yang hilang dari setiap tambak antara 10 sampai 70 persen. Para petambak pun mengalami kerugian yang bervariasi.
Fatah menjelaskan harga udang vaname saat ini mencapai Rp 80.000 per kg (isi 30 ekor). Sedangkan, potensi udang yang dihasilkan dalam satu hektare tambak bisa mencapai tujuh ton.
Jika udang di tambak yang hilang berjumlah 70 persen, itu berarti petambak kehilangan udang sekitar 4,9 ton. Jika diuangkan, maka nilainya sekitar Rp 392 juta.
‘’Kami berharap aparat keamanan dapat mengatasi masalah ini,’’ tutur Fatah.