Kamis 17 Oct 2013 11:56 WIB

Ahok Mengaku Kecolongan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kecolongan dalam mengawasi APBD 2013. Sebab, banyak anggaran siluman yang sudah dihapus karena dianggap tidak perlu, namun tiba-tiba muncul lagi.

"Jadi memang ada main di bawah ini. Ada satu perlawanan," ujar dia saat membuka Rapat Koordinasi Klarfikasi dan Validasi Data dalam Rangka Monitoring dan Evaluasi Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah di Balai Kota, Kamis (17/10). 

Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, banyak anggaran di DKI yang nilainya sangat besar padahal sebenarnya tidak perlu. Anggaran siluman seperti itu hampir ada di semua dinas. Ia mencontohkan, RSUD banyak membeli alat kesehatan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Kemudian, ada juga proyek rehabilitasi sekolah yang nilainya mencapai Rp 8 miliar. "Itu rehab apaan sampai Rp 8 miliar?," ujarnya. 

Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, ia berencana membuat e-budgeting mulai tahun depan. Melalui program itu, proyek yang sudah dihapus tidak bisa dimunculkan kembali.

Menurut Ahok, ide untuk menerapkan e-budgeting itu dia dapatkan dari saran mantan wali kota Surabaya Bambang DH. "Ini mau kita evaluasi. Pengadaan anggaran enggak bisa lagi beranak pinak," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement