Kamis 10 Oct 2013 19:51 WIB

Polisi Tindak Mobil 'Odong-Odong' yang Beroperasi di Jalan Raya

Mobil 'Odong-Odong'.
Foto: www.odongodongku.com
Mobil 'Odong-Odong'.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMLAYA -- Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya menggelar operasi khusus kendaraan safari wisata "odong-odong" yang beroperasi di jalan raya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (10/10).

Kepala Satuan Lalu Lintas, Polres Tasikmalaya, AKP Bonnifacius Surano mengatakan operasi khusus penindakan mobil "odong-odong" itu karena telah melanggar aturan lalu lintas.

"Kendaraan odong-odong dengan gandengan ini sangat berbahaya bila beroperasi di jalan raya, apalagi mengangkut begitu banyak orang," kata Boni.

Ia menuturkan, kendaraan tersebut memiliki ukuran yang panjang atau tidak wajar beroperasi di jalan raya karena akan mengancam keselamatan jiwa penumpangnya maupun pengguna jalan lainnya.

Bahkan dalam mengoperasikannya, kata dia, seringkali ugal-ugalan tidak mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku di jalan raya. "Lihat saja bawa mobilnya dengan penumpang yang berjubel, dikemudikan kendaraannya di jalan raya tanpa memperhatikan keselamatan," katanya.

Ia mengatakan, operasi khusus kendaraan tersebut dilakukan dalam waktu tertentu yakni sore hari dengan memerintahkan seluruh anggota Satuan Lalu Lintas yang bertugas di jalan raya.

Selama operasi tersebut, kata dia, anggotanya berhasil mengamankan satu kendaraan "odong-odong" di Jalan Raya Singaparna dengan pengemudi tanpa memimiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) atau surat-surat kendaraan lainnya.

"Penindakan odong-odong ini bukan hanya inisiatif kami, tapi adanya laporan dari pengguna jalan lainnya yang merasa terganggu," katanya.

Sementara itu operasi khusus tersebut akan terus dilakukan oleh jajaran Satuan Lalu Lintas, bahkan akan menindak kendaraan lain yang dimodifikasi tidak wajar atau mengancam keselamatan berkendara.

"Operasi ini akan terus digelar, karena berdasarkan laporan ada enam odong-odong lagi yang beroperasi. Kalau ketahuan beroperasi di jalan raya akan kami tindak," kata Boni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement