REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi mengatakan, jalur TransJakarta akan steril jika jumlah busnya lengkap. Sehingga penumpang semakin bertambah.
"Jalur Transjakarta akan steril kalau busnya komplit. Kalau setiap tiga menit ada bus yang mepet atau jaraknya berdekatan siapa coba yang berani masuk? pasti kelindes dong," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (9/10).
Jokowi menjelaskan, sekarang jarak antara bus TransJakarta dengan yang lainnya itu bisa setengah jam, bahkan satu jam. "Sehingga jalur Transjakarta itu sekarang belum efektif dan produktif karena busnya kurang dan tidak sambung menyambung. Kalau ditambahi yah gak nambah macet dong karena jalannya hanya itu saja," tutur Jokowi.
Mantan wali kota Solo ini berkata, 420 bus sedang dan 300 bus TransJakarta akan datang pada November dan Desember tahun ini. "Bus lama akan ditukar dengan bus sedang yang baru itu. Jadi yah tidak nambah, mana ada penambahan," sebut Jokowi.
Ketika disinggung mengenai pemberlakuan sistem ganjil-genap, ia mengatakan pihaknya akan menerapkan sistem ganjil-genap jika jalan berbayar (Electronic Road Pricing/ERP) belum siap.
"Siapa bilang ganjil-genap dibatalkan, ganjil-genap ini nanti kalau ERP tidak segera siap. Untuk menuju ke ERP, itu diberlakukan ganjil-genap. Tapi kalau ERP-nya sudah siap maka tidak pakai ganjil-genap," sebut Jokowi seraya mengatakan pemberlakuan sistem ganjil-genap itu dengan syarat armada bus siap terlebih dahulu.