REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku heran atas tindakan siswa berinisial RN (18) alias Tompel yang menyiramkan air keras kepada 13 penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol di Jakarta Timur.
"Tindakan anak sekolah kok seperti itu, itu sudah di luar pemikiran saya masak anak sekolah tindakannya seperti itu," ujar Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin.
Menurut dia, dirinya akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan, Sekolah, maupun orang tua siswa untuk memberikan keterangan terkait insiden tersebut.
"Kepala Dinasnya, sekolahnya, pokoknya semuanya minggu-minggu ini," ujar dia.
Ia mengatakan, pihaknya membiayai pengobatan para korban penyiraman air keras di Bus PPD 213 tersebut yang saat ini masih di rumah sakit.
"Tidak ada masalah, nanti kita urus biayanya," ujar dia.
Sebelumnya Petugas Polres Metro Jakarta Timur meringkus RN alias Tompel pada Sabtu (5/10) malam di Perumahan Villa Mutiara Gading Kebalen, Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi M Saleh mengatakan, pihak polisi masih memeriksa secara intensif tersangka RN pelajar kelas 12 salah satu SMK itu, untuk mengungkapkan motif penyiraman air keras tersebut.
Petugas kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa botol yang digunakan untuk menyiramkan air keras. Atas perbuatannya, RN dikenai Pasal 351 tentang penganiayaan dengan ancaman penjara selama dua tahun.