REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Cipta Inti Parmindo (CIP) dan PT Cipta Terang Abadi (CTA) Yudi Setiawan membeberkan rencana konsolidasi perolehan dana Rp 2 triliun untuk kepentingan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dana itu dalam rangka pemenuhan target partai untuk kepentingan pemilu 2014.
Ada sejumlah proyek yang menjadi target. Di Kementan, antara lain pengadaan bibit kopi, jagung, pisang, kentang. Ada proyek laboratorium benih padi, proyek bantuan bio komposer, proyek bantuan pupuk NPK dan kuota daging sapi. Ia juga mengatakan, ada proyek di Kemensos dan Kemenkominfo. "Ada satu, lupa," kata dia di Pengadilan Tipikor, Kamis (3/10).
Untuk penggarapan proyek itu, Yudi sudah banyak menggelontorkan dana untuk mengijon proyek. Salah satu yang sudah digarap adalah proyek bibit kopi. Ia mengatakan mengeluarkan dana sekitar Rp 20 miliar. Baik untuk ijon mau pun kebutuhan lainnya.
Ia mengatakan, uang itu mengalir ke Luthfi, Fathanah, dan Anis Matta, yang saat itu menjabat sebagai Sekjen PKS. Namun jumlah itu belum keseluruhan karena, dia masih berusaha mengumpulkan bukti-bukti. "Yang ini yang baru ketemu," kata dia.
Dalam proses menggarap proyek kopi, Yudi mengatakan tersangkut masalah hukum pada Oktober 2012. Ia saat ini berstatus terpidana dalam kasus korupsi pengadaan perlengkapan belajar mengajar di Kalimantan Selatan.
Karena itu, ia mengatakan, masih kesulitan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait. Mengenai keterangan adanya upaya pengumpulan dana itu, Fathanah justru mengatakan Yudi yang lebih awal. "Begitu kita datang, kita sudah mendapat satu scan (gambar) itu. Kita mendengar satu rencana," ujar dia.
Yudi menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang. Pengusaha itu menjadi saksi dalam persidangan dengan terdakwa Ahmad Fathanah.