REPUBLIKA.CO.ID, RENGGALEK -- Tiga warga bersaudara di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami luka bakar akibat ledakan tabung gas tiga kilogram, Senin pagi.
Korban masing-masing bernama Imam (34), Cicik ((21), serta Mujiono (35) dirawat intensif di RS Era Medika karena luka bakar di sekujur tubuh dan wajahnya.
"Mujiono menderita luka di wajah, tangan dan kaki, karena yang sangat berdekatan dengan gas," kata Dhani, tetangga korban di Lingkungan 10, Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut.
Pihak rumah sakit menolak memberi keterangan terkait kondisi ketiga korban, dengan dalih pihak keluarga menolak untuk diekspose media.
Humas RS Era Medika hanya mengkonfirmasi bahwa ketiga pasien dalam kondisi hidup dan saat ini masih menjalani rehabilitasi karena trauma bakar yang cukup luas di bagian wajah, tubuh, dan tangan.
Informasi dari sejumlah tetangga korban di lingkungan 10 Desa Ngunut, kecelakaan bermula dari gas "melon" (tabung tiga kg) milik Imam, bocor.
Karena khawatir memicu ledakan/kebakaran, tabung elpiji tersebut dibawa keluar untuk diperbaiki.
Pada saat bersamaan, muncullah Mujiono yang kemudian membantu memperbaiki posisi pentil yang diduga menjadi penyebab kebocoran.
Setelah dianggap aman dan tidak lagi bocor, tabung elpiji tersebut dibawa kembali ke dapur dan dipasang untuk diuji coba pada kompor yang tersedia. Naas, saat Mujiono mencoba menyalakan pemantik kompor itulah ledakan terjadi.
Diduga, api yang muncul dari kompor langsung menyambar gas elpiji yang terlanjur memenuhi seisi ruang dapur milik Imam saat terjadi kebocoran sebelumnya.
Menurut keterangan Dhani, rumah Imam sama sekali tidak memiliki ventilasi, sehingga ketika elpiji bocor, gas yang keluar tetap berada di dalam ruangan.
"Ketiga korban dalam jarak berdekatan, walaupun lari sudah tidak bisa," katanya.