REPUBLIKA.CO.ID, PANCORAN – Kebocoran pipa gas yang terjadi di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9), disebabkan karena pengeboran yang salah. Pengeboran itu dilakukan di proyek gedung Bank Jabar (BJB) yang berada di Jalan Gatot Subroto.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Pancoran, Kompol I Nengah Adi Putra. Ia mengatakan, pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang bocor itu menuju ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang berada di Mampang, Jakarta Selatan. “Sudah, sudah selesai penggantian pipa baru kemarin (Sabtu),” katanya saat dihubungi ROL, Ahad (29/9).
Sementara itu, menurut salah satu warga RT 3 RW 3 Kelurahan Pancoran, Abdurrahmad, mengatakan, kejadian itu sempat membuat panik warga. Gas mulai tercium sekitar pukul 07.00 pagi. Sejak saat itu warga dihimbau untuk tidak menyalakan api ataupun listrik.
Warga yang rumahnya berada di dekat lokasi gas bocor itu mengatakan, aliran listrik ke rumah warga sekitar proyek dimatikan. Mulai pukul 07.00 pagi aliran listrik sudah dipadamkan. Baru pukul 15.00 WIB listrik kembali hidup. “Tapi jam sembilan mati (lampu) lagi. Sekitar jam tiga tadi pagi baru hidup lagi,” katanya saat ditemui ROL di rumahnya.
Hal yang sama diungkapkan Supratno, warga RT 4 RW 3 Kelurahan Pancoran. Pria 55 tahun itu menjelaskan, akibat bocornya pipa gas, arus lalu lintas menuju arah mampang sempat tersendat. Semua pedagang kopi dan gorengan yang biasanya berjualan di sekitar proyek, tidak ada yang berjualan. “Pada takut, baunya menyengat banget. Bawa rokok saja nggak boleh,” tuturnya.
Pada Sabtu (28/9) kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB bau gas yang bocor sudah tidak tercium lagi. Dari pantauan ROL di lapangan, aktivitas di proyek gedung BJB terlihat seperti biasa. Nampak alat berat beroperasi di sana. Namun, ketika ROL mencoba untuk meminta keterangan kepada pihak pengelola proyek, petugas keamanan tidak mengijinkan untuk masuk ke lokasi proyek di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan itu.