REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaya Purnama atau yang akrab disapa Ahok kini dikenal sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Meskipun demikian, sebelum menjadi orang nomor dua di DKI, dia juga pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI dan Bupati Belitung Timur.
Ahok sendiri sebenarnya lahir dan besar di lingkungan keluarga pengusaha. Sebelum menjadi pejabat, ayah tiga anak tersebut memiliki beberapa bisnis di bidang pertambangan dan perkebunan. Lantas, apa yang memotivasi dia untuk menjadi pejabat publik?
Pria lulusan Universitas Trisakti tersebut kemudian memaparkan alasannya. "Bapak saya pernah bilang, kalau kita punya uang Rp 1 miliar, lalu dibagikan ke orang miskin masing-masing keluarga Rp 500 ribu, hanya bisa bantu 2.000 keluarga saja. Padahal di kampung saya waktu itu ada 9.000 keluarga," paparnya.
Dia juga mengatakan, seandainya dia bisa membagikan uang Rp 1 miliar tersebut, maka itu hanya cukup untuk satu bulan saja. Sementara bulan berikutnya, kata dia, orang miskin akan kembali melarat. "Tapi kalau jadi pejabat publik saya bisa lakukan itu setiap hari tanpa mengeluarkan uang pribadi," ujarnya.
Suami dari Veronica itu pun mengatakan, selama menjabat sebagai wakil gubernur, cita-citanya untuk membantu lebih banyak orang bisa tercapai. Ahok mengungkapkan, melalui kekuasaannya, ia bisa membantu ratusan siswa-siswa miskin untuk menebus ijazahnya.
Selain itu, melalui program pemerintah DKI Jakarta, jutaan warga miskin juga bisa sekolah dan berobat gratis. "Padahal kalau jadi konglomerat sekalipun tidak bisa seperti itu," katanya.