Kamis 26 Sep 2013 16:53 WIB

Yenny: Jokowi Mirip Gus Dur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyapa warga saat berkunjung di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (8/8)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyapa warga saat berkunjung di Kampung Deret, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (8/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mendapat penghargaan dari keluarga  Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Shinta Nuriyah, istri mendiang Presiden RI ke-empat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), memberikan kopiah suaminya sebagai penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dinilai memiliki filosofi kepemimpinan yang hampir sama dengan suaminya.

"Filosofi kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) ini mirip dengan Abdurrahman Wahid seperti 'gitu aja kok repot' dan langsung turun ke lapangan" kata Yenny Wahid, putri Shinta Nuriyah dan Gus Dur di perayaan ulang tahun ke-9 The Wahid Institute Jakarta, Kamis.

Shinta memberikan kopiah atau peci itu, setelah Jokowi menyampaikan persentasi mengenai gaya kepemimpinan figur yang mempopulerkan istilah "blusukan" itu, dan juga perencanaan solusi masalah-masalah Jakarta.

Jokowi mengaku gaya memimpinnya selalu menonjolkan pendekatan personal kepada rakyat, terjun langsung ke lapangan, dan berani mendobrak birokrasi yang penuh formalitas.

Mantan Wali Kota Surakarta itu juga mengaku dalam berbagai kebijakannya selalu mengutamakan kepentingan rakyat banyak, dan bertekad mengurangi kesenjangan kesejahteraan orang kaya dengan yang miskin.

"Makanya saya buat Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar untuk menekan kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan," kata Jokowi.

Filosofi kepemimpinan Jokowi yang mirip Gus Dur, menurut Yenny Wahid, di antaranya bagaimana keberanian memangkas birokrasi untuk kepentingan masyarakat dan menjalin komunikasi informal kepada rakyat.

"Sikap dia yang mendukung toleransi juga mirip dengan mendiang Bapak," ujar Yenny, seusai acara.

Jokowi yang tersipu malu setelah menerima kopiah itu, terus mengenakan benda berwarna krem itu di sepanjang acara, dan tidak melepasnya, walaupun dia harus meninggalkan lokasi acara terlebih dahulu untuk mengunjungi warga Waduk Rio-Rio.

Jokowi Sosok yang Tanggap

Sebelumnya, Board of Advisor, Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie menilai Jokowi merupakan sosok yang tanggap dan cepat mengatasi persoalan masyarakat.

''Jokowi akan  menjadi harapan baru untuk masyarakat. Ini bukan tanpa alasan, karena Jokowi tampil menjadi sosok yang tanggap,'' ujar  Jeffrie.  Jeffrie menilai, setelah 2014 Indonesia membutuhkan  kepemimpinan model  Jokowi.

Lebih jauh Jeffrie menjelaskan, jawaban Jokowi yang mengaku enggan memikirkan kursi presiden di tahun 2014 mendatang adalah sikap yang tepat.

”Justru jawaban-jawaban Jokowi bahwa dia tidak memikirkan capres 2014 dan hanya memikirkan tanggung jawabnya untuk membenahi kota Jakarta adalah pilihan jawaban yang tepat dan benar. Jokowi memang tidak harus memikirkan apalagi mendesain agar dirinya jadi capres 2014,” kata Jeffrie.

Apalagi, kata dia, popularitas dan elektabilitas Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden 2014 dinilai lebih unggul dibandingkan tokoh-tokoh lainnya yang digadang-gadang sebagai capres .

"Kalau kita mau objektif menilai peluang-peluang kandidat capres yang ada saat ini, suka tidak suka maka Jokowi telah mengungguli semua kandidat yang ada," ujar Jeffrie Geovanie.

Menurut Jeffrie, elektabilitas Jokowi bahkan telah mampu melampaui sejumlah tokoh yang menguasi parpol yakni Prabowo, Wiranto, Megawati, dan Aburizal Bakrie.

Jeffrie menambahkan popularitas dan elektabilitas  Jokowi hanya bisa ditandingi oleh tokoh yang memenangi Konvensi Capres Partai Demokrat.

"Dari sejumlah peserta yang mungkin mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat, nama Gita Wiryawan patut diperhitungkan akan memenangkan konvensi," tuturnya.

Jeffrie sudah memprediksi jutaan orang Indonesia akan memaksa Jokowi untuk bersedia maju sebagai calon presiden.

Menurut Jeffrie, dukungan itu akan disampaikan secara bergelombang alamiah oleh rakyat Indonesia selambat lambatnya November tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement