Kamis 26 Sep 2013 14:35 WIB

870 Ha Lahan Dibebaskan Hingga Akhir Tahun Demi Bandara Kertajati

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad
Gambar bandara internasional Kertajati
Foto: blogspot.com
Gambar bandara internasional Kertajati

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembebasan lahan untuk proyek Bandara Internasional Kertajati  terus dilakukan. Di akhir tahun 2013, sekitar 200 hektare lahan akan dibebaskan. Sementara sampai September ini, sudah 670 hektare lahan yang dibebaskan.

"Jadi sudah 870 hektare lahan dibebaskan dari total 1.800 hektare lahan yang dibutuhkan," kata Kepala Dinas Jabar, Dedi Taufik kepada Republika, Kamis (26/9).

Dedi mengungkapkan, pada tahun 2014, keseluruhan lahan sudah harus dibebaskan. Sebab, jika molor akan ada aturan baru dan tim penilai yang berbeda. Sehingga, akan semakin menyulitkan pembangunan Kertajati.

Sementara ini, perkembangan pembangunan selain membebaskan lahan, juga dibangunnya landasan pacu atau runway yang menghabiskan Rp130 miliar.

Pengerjaan landasan pacu ditargetkan selesai selama enam bulan sejak kontrak kerja antara kontraktor dan Kementerian Perhubungan yang ditandatangani 5 Juli 2013.

"Pengerjaan sudah dilaksanakan. Selama 180 hari kalender dan masa pemeliharaan 180 hari kalender, runway akan selesai dibangun," kata dia.

Mengenai groundbreaking bersama pemerintah pusat yang tertunda, Dedi mengatakan, akan diagendakan kembali dalam waktu dekat ini. Groundbreaking menjadi bentuk komitmen Jabar yang serius membangun dan merealisasikan bandara. Jika berjalan lancar, bandara Kertajati akan dioperasikan pada 2016.

"Tidak jadi akhir September karena Menko Perekonomian harus ke Bali. Sebenarnya ini hanya peresmian saja, untuk pembangunan sudah berjalan," kata dia.

Untuk mempercepat pembangunan bandara, kata dia, terdapat tim terpadu yang mengawasi jalannya pembangunan Kertajati. Tim terbagi tiga yakni tim pengarah, tim representatif, dan tim eksekutor. "Untuk tim eksekutor adalah Dinas Perhubungan," kata dia.

Pembangunan Kertajati, kata dia, diharapkan dapat memudahkan konektivitas antar daerah Jabar. Nantinya, jika pengerjaan proyek sudah selesai, akan ada BUMD yang mengelola bandara.

"Mereka akan mengoperasikan bandara dan kawasan aerocity. BUMD tersebut bisa bekerja sama dengan investor,"kata dia.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meyakini mundurnya waktu groundbreaking tidak berpengaruh besar terhadap pembangunan Kertajati. "Ya sudah pasti jadi meski diundur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement