REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Gara-gara membakar sampah, belasan rumah warga di Kelurahan Wawanggu, Kecamatan Kadia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terbakar sekitar pukul 18.45 Wita, Sabtu.
Keterangan dari lokasi kejadian, Sabtu malam, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun harta benda milik warga berupa televisi, kulkas, tempat tidur, perabot rumah tangga dan termasuk dua unit kendaraan roda dua hangus terbakar.
Apalagi rumah yang terbakar dan rata dengan tanah itu umumnya bahan bakunya dari kayu yang mudah terbakar di saat musim panas seperti saat ini.
Sedikitnya enam unit mobil pemadam kebakaran membantu melakukan pemadaman, namun sulit menembus sasaran rumah yang terbakar karena berada di belakang ruko yang sulit dilalui kendaraan besar. Akibatnya, selang mobil pemadam yang akan menyemprotkan air harus melalui atap ruko yang dibantu warga setempat.
Salah seorang saksi, Ny Hartati, mengatakan awal dari kebakaran itu yakni ada salah seorang karyawan perusahaan meubel yang mengumpulkan buangan sampah setelah usai bekerja lalu membakarnya, namun tumpukan sampah yang dibakar itu terus membesar dan tidak mampu lagi dipadamkan.
Akibatnya, api melalap rumah kos-kosan yang bahan bakunya dari kayu dan atap rumbia. Dan semua rumah kos itu dihuni dari sejumlah mahasiswa dan karyawan yang bekerja di toko-toko dan swalayan.
"Sebenarnya warga saat melihat karyawan yang membakar sampah itu sudah melarang untuk tidak membakar sampahnya, namun oknum karyawan itu tidak mengindahkannya, sehingga menyebabkan musibah kebakaran," kata Unding, salah seorang warga lainnya yang rumahnya ikut terbakar.
Lurah Wawanggu Untung, saat berada di lokasi kejadian itu mengatakan, hingga kini pihaknya akan mendirikan tenda-tenda darurat untuk menampung warga korban kebakaran itu.
"Berdasarkan data sementara dari ketua RT setempat, sedikitrnya ada sekitar 40-50 jiwa warga korban kebakaran di lokasi itu," ujarnya.
Hingga berita ini dimuat, lokasi kebakaran itu masih ramai dikunjungi warga yang melihat langsung peristiwa kebakaran itu.