Kamis 19 Sep 2013 22:58 WIB

Manajemen Kualanamu Rencanakan 'Taman Edukasi' untuk Piknik

Warga berfoto di depan Bandara Internasional Kualanamu, Jumat (9/8). Liburan Hari Raya Idul Fitri, Bandara pengganti Polonia Medan ini menjadi objek wisata dadakan.
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Warga berfoto di depan Bandara Internasional Kualanamu, Jumat (9/8). Liburan Hari Raya Idul Fitri, Bandara pengganti Polonia Medan ini menjadi objek wisata dadakan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Manajemen Bandar Udara Kualanamu akan menyiapkan "taman eduksi" yakni wadah bagi masyarakat yang ingin menyaksikan berbagai aktivitas di infrastruktur penerbangan tersebut.

Dalam diskusi dengan pers di Medan, Kamis (19/9), GM Bandara Kualanamu Said Ridwan mengatakan, taman edukasi didasari keinginan mengakomodasi keingintahuan masyarakat terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Kualanamu.

Rencana itu berawal dari dialog dengan beberapa masyarakat yang mendatangi Bandara Kualanamu setelah dioperasionalkan sejak 25 Juli 2013. Dalam dialog itu terungkap keinginan masyarakat untuk berekreasi di Bandara Kualanamu bersama keluarga sambil membawa tikar dan makanan.

Agar kedatangan masyarakat yang berpiknik itu tidak mengganggu ketertiban dan kebersihan Bandara Kualanamu, pengelola menyiapkan taman edukasi tersebut. "Jadi, masyarakat bisa menyaksikan naik turunnya pesawat," katanya.

Sesuai dengan namanya, kata Said, taman edukasi tersebut akan berisi sejumlah informasi dan peralatan yang menginformasikan tentang aktivitas penerbangan di Bandara Kualanamu.

Dalam taman itu akan disiapkan penayangan proses pembangunan dan operasional Bandara Kualanamu, serta sejarah tentang Bandara Kualanamu dan Bandara Polonia.

Manajemen juga menyiapkan tayangan proses dan tujuan pemeriksaan berbagai barang bawaan penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan di Bandara Kualanamu.

"Dengan tayangan itu, diharapkan masyarakat memahami tujuan pemeriksaan yang dilakukan terhadap penumpang," katanya. Tidak tertutup kemungkinan pihaknya juga akan menyiapkan alat simulasi tentang cara menerbangkan dan mendaratkan pesawat terbang.

Hanya saja rencana tersebut akan direalisasikan secara bertahap. "Itu membutuhkan waktu karena membutuhkan dana besar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement