REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menuai kritik, Menteri Perindustrian MS Hidayat akan lebih berhati-hati mengimplementasikan program produksi mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). "Dengan menyimak kritik-kritik, kita akan mengimplementasikannya lebih hati-hati," kata Hidayat di Kantor Presiden, Rabu (18/9).
Langkah yang akan diambil tak lain berkomunikasi dengan para produsen LCGC untuk mengatur distribusi mobil. Nantinya, penjualan mobil murah tidak terkonsentrasi di provinsi tertentu.
"Saya mau bicara dengan mereka (produsen) soal penjatahan tiap wilayah. Saya mau ngomong sebagai teman saja. Itu kan (distribusi) bebas sebenarnya. Kalau dari 33 provinsi, katakan lah 10 kota ada traffic jam, yang lain kan tidak (macet)," katanya.
Hidayat menambahkan, tidak bermaksud untuk menyusahkan Pemprov Jakarta dengan program LCGC. Masalah kemacetan di ibu kota, kata dia, memang harus diselesaikan bersama-sama.
Sebelumnya, protes mobil murah yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dikritik balik oleh MS Hidayat. Ia menilai mobil murah untuk masyarakat golongan menengah ke bawah. Artinya, masyarakat Jakarta yang berpenghasilan pas-pasan bisa memiliki mobil dengan harga terjangkau.
Perihal kemacetan, menurutnya, persoalan itu bisa diatasi bersama dan bukan semata berakar pada banyaknya mobil di Jakarta.