REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan diunggulkan dalam Konvesi Calon Presiden Demokrat berdasarkan hasil survei Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG).
Namun, ia justru merasa paling lemah dibandingkan sepuluh peserta konvensi lainnya.
"Mungkin di antara yang lain itu malah saya yang paling lemah. Karena saya tamatan SMA, pernah kuliah tapi saya drop-out," kata Dahlan, saat memberikan keterangan pers dalam acara Konvensi Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Ahad (15/9). Namun, ia tetap berusaha fokus untuk mengikuti proses konvensi ini.
Dahlan mempunyai keinginan Indonesia mempunyai partai tengah yang kuat. Hingga saat ini, ia menilai, belum ada partai yang bisa seperti itu. Ia menilai Partai Demokrat merupakan partai tengah. Partai ini juga memberikan jalan baginya untuk maju bersaing menjadi capres.
"Partai tengah lain sudah punya calon sendiri. Partai Demokrat yang menawarkan," kata dia.
Menurut Dahlan, Demokrat ke depannya bisa menjadi partai tengah yang kuat di Indonesia. Ia mengatakan program partai dan reputasi yang baik bisa menguatkan partai berlambang bintang Mercy itu. Meskipun sekarang ini, Demokrat diterpa berbagai isu miring.
"Sempat tercemar. Akan tetapi saya berkeyakinan masih bisa dibangun dan dikuatkan kembali," kata dia.
Andai terpilih menjadi pemenang konvensi, Dahlan harus menjadi kader Demokrat. Bos Jawa Pos Grup itu siap dengan konsekuensi itu. Dahlan pun siap apabila kalah dan tidak menjadi kader partai manapun. "Ini ujung pengabdian dalam kehidupan. Pertimbangan tidak terlalu banyak," ujarnya.
Meskipun mengikuti konvensi, Dahlan mengaku tetap mengutamakan pekerjaannya sebagai menteri. Karena itu, ia mengindikasikan tidak akan mundur dari kabinet. Ia mengatakan, tidak akan membuat kampanye secara khusus untuk bisa memenangkan konvensi.
"Prinsip saya tetap mengutamakan pekerjaan," kata dia.