Kamis 12 Sep 2013 22:54 WIB

Polda: Rekaman CCTV Penembakan Aipda Sukardi Perlu Diedit

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
 Jenazah almarhum Bripka Sukardi anggota Provost dari satuan Direktorat Polair Baharkam Mabes Polri disemayamkan di Asrama Polri Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (11/9). (Republika/Adhi Wicaksono)
Jenazah almarhum Bripka Sukardi anggota Provost dari satuan Direktorat Polair Baharkam Mabes Polri disemayamkan di Asrama Polri Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (11/9). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Daerah Metro Jaya masih mengembangkan kasus penembakan Aipda (anumerta) Sukardi yang tewas di depan Gedung KPK, Selasa (10/9) malam.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto mengatakan, hingga kini prosesnya masih identifikasi. Salah satunya melacak pelaku dari CCTV.

Penganalisaan perlu dilakukan lebih dalam karena gambar CCTV yang berada di depan KPK terbilang kurang jelas. "Belum jelas, masih perlu diedit lagi," tuturnya, Kamis (12/9).

Namun, gambar pada CCTV kurang jelas, sehingga membuat polisi kesulitan memastikan nomor plat sepeda motor yang digunakan pelaku.

Slamet mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, pelakunya berjumlah empat orang dan menggunakan dua motor.

Bripka Sukardi, anggota Provost Ditpolair Mabes Polri meregang nyawa usai ditembak orang yang tidak dikenal di depan Gedung KPK, Selasa (10/9) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat kejadian, almarhum sedang mengawal enam truk yang lewat di lokasi kejadian.

Polisi sudah menyita barang bukti berupa tiga buah selongsong, dua butir proyektil peluru yang berada di punggung kiri dan perut serta sebutir proyektil peluru di dada korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement