Kamis 12 Sep 2013 14:47 WIB

PKL Kebayoran Lama Belum Tahu Rencana Relokasi

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Hazliansyah
Pedagang berjualan sembako di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pedagang berjualan sembako di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN LAMA -- Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Ciledug Raya Kebayoran Lama belum mengetahui rencana relokasi yang akan dilakukan pemerintah. Sampai hari ini, Kamis (12/9), belum ada pendataan resmi kepada PKL oleh pemerintah kota Jakarta Selatan.

Sebelumnya Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor dalam menyatakan akan merelokasi PKL di kawasan Pasar Kebayoran Lama. Syamsuddin menjelaskan, penataan PKL akan dilakukan mulai Oktober mendatang. Rencananya tempat yang akan disediakan untuk merelokasi PKL diantaranya Pasar Bata Putih Kebayoran Lama, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Cidodol Kebayoran Lama, dan Pasar Santa Kebayoran Baru.

Melawati (55 tahun), pedagang buah di Pasar Kebayoran Lama mengatakan, tidak tahu-menahu tentang informasi rencana relokasi. Namun, ia mengaku akan mengikuti apapun program yang akan dilakukan pemerintah.

Perempuan asli Pekalongan ini juga mengungkapkan, jika direlokasi ia berharap diberi tempat yang layak untuk berjualan. "Saya kan dagang buah, kalau bisa tempatnya yang mudah dijangkau pembeli," kata dia saat ditemui Republika di lapak dagangannya, Kamis (12/9).

Melawati berpendapat, macet yang terjadi di sepanjang Jalan Ciledug Raya lebih disebabkan akibat angkutan kota yang seenaknya berhenti di tengah jalan. Akibatnya arus lalu lintas jadi tersendat. Ia mengatakan kemacetan yang lebih parah terjadi dari arah Cipulir menuju arah Kebayoran Lama.

Ia menambahkan jika malam sampai pagi hari, ratusan pedagang sayur dan ikan juga memenuhi badan jalan. Kemacetan kerap timbul karena jalan yang semakin sempit hingga mobil pun sulit lewat.

"Saya 24 jam gantian sama ponakan dagang di sini, jadi saya tahu," kata dia.

Jika benar direlokasi, Melawati mengaku berharap dibantu sosialisasi untuk mendatangkan pelanggan baru. "Kalau tempat baru kan mulai nol lagi," jelasnya.

Ketidaktahuan PKL dalam rencana relokasi juga diungkapkan pedagang lainnya, Kardi (60 tahun) yang telah berjualan lebih dari 10 tahun. Ia mengaku belum tahu apa-apa terkait rencana relokasi PKL. Ia hanya berharap kepada pemerintah tentang kelangsungan hidupnya dan keluarganya di Jakarta.

"Kita ikut saja Mas," kata dia sambil tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement