Kamis 12 Sep 2013 13:29 WIB

Ada Kemiripan dari Kasus Penembakan Sebelumnya

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pihak kepolisian mengakui adanya sejumlah kemiripan penembakan Aipda Sukardi dengan kasus penembakan sebelumnya, namun polisi belum ingin sesumbar.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menegaskan, dalam aksi penembakan itu akan dianalisa terlebih dahulu, dicocokkan buktinya dengan sejumlah bukti sebelumnya, seperti selongsong dan anak peluru yang ditemukan. ''Anak peluru dan selongsong yang ditemukan di lokasi penembakan Aipda Sukardi, akan dicocokkan dulu dengan yang kasus penembakan sebelumnya,'' kata Rikwanto, Kamis (12/9).

Rikwanto melanjutkan, hingga kini polisi sudah bekerja dengan mengirimkan bukti tersebut ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk diteliti. Barang bukti sementara itu di antaranya tiga buah selongsong, dua butir proyektil peluru yang berada di punggung kiri dan perut serta sebutir proyektil peluru di dada korban. ''Ada kesamaan dengan barang bukti sebelumnya, nanti dilihat hasilnya,'' kata dia.

Sementara, anak peluru yang ditemukan di tubuh Sukardi memiliki kaliber 9 milimeter. Peluru itu seringnya digunakan untuk senjata api jenis pistol. Tapi, kekhasan ini masih diuji tim Labfor.

 

Diketahui, Bripka (pangkatnya sebelum wafat) Sukardi yang merupakan Provost Ditpolair Mabes Polri, tewas ditembak oleh orang yang tidak dikenal di depan Gedung KPK, sekitar pukul 22.30, Selasa (10/9). Ketika itu, ia sedang mengawal enam truk yang lewat di lokasi kejadian.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement