Kamis 12 Sep 2013 07:22 WIB

Daerah Butuh Lebih Banyak Pemimpin Intelektual-Aktivis

Bima Arya, kandidat wali kota Bogor
Foto: Antara
Bima Arya, kandidat wali kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Hadirnya sejumlah tokoh muda di kancah pemilihan kepala daerah (pilkada) diharapkan membawa angin perubahan bagi kemajuan daerah. Sejumlah pengamat politik menilai, saat ini muncul tren bahwa calon kepala daerah adalah tipikal intelektual-aktivis atau akademisi-politisi yang mampu professional menjalankan amanat. “Kehadiran mereka membawa harapan baru dan angin perubahan. Selain cerdas dan berintegritas, sosok pemimpin atau calon pemimpin seperti ini lebih menjanjikan. Terutama terkait isu antikorupsi dan kedekatan dengan rakyat,” kata pengamat politik Gun Gun Heryanto.

Gun Gun menyambut baik munculnya Jokowi yang sederhana, luwes, dengan kapasitas serta kapabilitas yang bagus pula. Sosok lain yang memberi angin segar untuk daerah di antaranya Ridwan Kamil yang sukses menjadi Wali Kota Bandung, Ganjar Pranowo  yang kini memimpin Jawa Tengah, Bima Arya Sugiarto yang menjadi calon wali kota Bogor, dan Indra J Piliang yang menjadi kandidat Pilkada Kota Padang Pariaman.

Senada dengan Gun Gun, pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro memandang, kehadiran sejumlah politikus muda di kancah pilkada maupun sebagai caleg diharapkan mampu menggeser dominasi politikus-politikus senior sebagai penyelenggara negara baik di pusat maupun daerah, eksekutif maupun legislatif. "Artinya, memunculkan sebuah harapan dibandingkan tokoh tua. Jadi kalau ada yang baru, kenapa masih pilih yang lama? Mungkin yang baru lebih menjanjikan," kata Siti.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat beberapa waktu lalu mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan lebih banyak lagi kaum muda tipikal intelektual-aktivis di jajaran penyelenggara negara baik pusat maupun daerah. "Idealnya partai-partai yang menyuplai penyelenggara negara baik di eksekutif maupun legislatif juga punya banyak model intelektual-aktivis, akademisi-politisi. Akan memberi pengaruh positif yang signifikan pada berbagai produk kebijakan," ungkap Komaruddin. Dia mencontohkan politisi PAN Bima Arya.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Teguh Juwarno mengatakan, Bima Arya adalah figur intelektual sekaligus politisi muda yang sangat peduli pada penataan kembali daerah kelahirannya, Kota Bogor.  Cara-cara sosialisasi yang dilakukan Bima identik dengan strategi politik modern yang tidak mengedepankan mobilisasi massa tapi partisipasi publik. "Ilmu dan pengalaman hidupnya menjadi bekal sangat berharga untuk memajukan Kota Bogor. Bima memiliki visi yang jelas dan integritas yang bagus karena dia tidak punya beban masa lalu," ujar Teguh. (adv)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement